softskill
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANUSIA
DALAM MENSIKAPI FENOMENA ALAM
Dosen : Idi
Darma
Oleh:
Nama : Taruna Kusuma Perdana
Npm : 1A111568
Jurusan : Sistem
Informasi
Fakultas : Ilmu
Komputer
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANUSIA DALAM
MENSIKAPI FENOMENA ALAM
Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang berpikir
akan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal,
memhami dan menjelaskan gejala – gejala alam, juga berusaha untuk memecahkan
masalah atau persoalan yang dihadapi, serta berusaha untuk memahami masalah itu
sendiri.
a.pengetahuan
dan keinginan manusia
Wewenang manusia di
bidang pengetahuannya, informasi dan pandangannya, dan di bidang keinginan dan
kecenderungannya, sangat luas dan tinggi. Pengetahuannya berangkat dari sisi
eksternal sesuatu menuju sisi realitas internal sesuatu itu, saling hubungan
yang terjadi di dalam sesuatu itu, dan menuju hukum yang mengatur sesuatu itu.
Pengetahuan manusia tidak terbatas pada ruang atau waktu tertentu. Pengetahuan
manusia mengatasi batas-batas seperti itu. Di satu pihak, manusia mengetahui
peristiwa yang terjadi sebelum dia lahir, dan di lain pihak manusia bahkan
mengetahui planetplanet selain bumi dan bintang-gemintang. Manusia mengetahui
masa lalu maupun mas depannya. Dia mengetahui sejarahnya sendiri dan sejarah
dunia, yaitu sejarah bumi, langit, gunung, sungai, tumbuhan dan organisme
hidup. Yang menjadi pemikiran manusia bukan saja masa depan yang jauh, namun
juga hal-hal yang tak terhingga dan abadi. Sebagian dari hal-hal ini diketahui
oleh manusia. Manusia bukan sekadar mengetahui keanekaragaman dan kekhasan.
Dengan maksud menguasai alam, manusia mencari tahu tentang hukum alam semesta
dan kebenaran umum yang berlaku di dunia.
b.dasar
dari karakter manusia
Berkat upaya
kolektif manusia selama berabad-abad, manusia memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang luas tentang dunia. Informasi yang didapat kemudian dihimpun dan
dikembangkan. Setelah mengalami proses dan sistematisasi, informasi ini
kemudian menjadi dikenal sebagai "ilmu" dala artinya yang lebih luas,
yaitu jumlah seluruh gagasan manusia tentang kosmos (alam semesta). Di dalamnya
tercakup juga filsafat, sebuah produk dari upaya kolektif manusia yang diberi
bentuk logika yang khusus.Kecenderungan spiritual dan tingginya kesadaran
manusia ada karena manusia mempercayai realitas-realitas tertentu dunia ini,
dan karena dedikasinya kepada realitasrealitas tersebut. Realitas-realitas ini
sifatnya bukan individualistis dan juga bukan
material. Sifatnya komprehensif dan umum, di
dalamnya tak ada soal keuntungan ekonomi, dan pada gilirannya merupakan hasil
dari pengetahuan dan pemahaman tertentu mengenai dunia yang disampaikan kepada
manusia oleh para nabi, atau dilahirkan oleh pemikiran idealistis sebagian
filosof
C.
metode ilmiah sebagai cirri ilmu pengetahuan alam
Berpikir secara rasional
dan berpikir secara empiris membentuk dua kutub yang saling bertentangan. Kedua
belah pihak, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Gabungan
antara dua pendekatan rasional dan pendekatan empiris dinamakan metode ilmiah.
Rasionalisme memberi kerangka pemikiran yang koheren dan logis, sedangkan
empirisme dalam memastikan kebenarannya memberikan kerangka pengujiannya.
Dengan demikian, maka pengetahuan yang dihasilkan yaitu pengetahuan yang
konsisten dan sistematis serta dapat diandalkan, karena telah diuji secara
empiris.
Metode ilmiah merupakan cara dalam memperoleh pengetahuan
secara ilmiah. Dan dapat juga dikatakan bahwa metode ilmiah merupakan gabungan
antara rasionalisme dan empirisme. Cara-cara berpikir rasional dan empiris tersebut
tercermin dalam langkah-langkah yang terdapat dalam proses kegiatan ilmiah
tersebut.
Kerangka dasar, prosedurnya dapat diuraikan atas
langkah-langkah seperti berikut:
1. Penemuan atau penentuan masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menghadapi berbagai
masalah dan kesadaran mengenai masalah yang kita temukan secara empiris
tersebut menyebabkan kita mulai memikirkannya secara rasional.
2. Perumusan kerangka masalah
Langkah ini merupakan usaha untuk mendeskripsikan
permasalahannya secara lebih jelas.
3. Pengajuan hipotesis
Hipotesis adalah kerangka pemikiran sementara yang
menjelaskan hubungan antara unsur-unsur yang membentuk suatu kerangka
permasalahan.
4. Deduksi hipotesis
Kadang-kadang, dalam menjembatani permasalahan secara
rasional dengan pembuktian secara empiris membutuhkan langkah perantara.
5. Pengujian hipotesis
Langkah ini merupakan usaha untuk mengumpulkan
fakta-fakta yang relevan dengan deduksi hipotesis.
6. Keterbatasan dan keunggulan metode ilmiah.
Keterbatasan:
Semua kesimpulan ilmiah
atau kebenaran ilmu termasuk Ilmu Pengetahuan Alam bersifat tentatif, yang
artinya kesimpulan itu di anggap benar selama belum ada kebenaran ilmu yang
dapat menolak kesimpulan itu, sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan
ilmiah yang terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru. Keterbatasan lain dari
metode ilmiah adalah tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang
bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, tentang seni dan
keindahan, dan juga tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.
Keunggulan:
Ilmu atau Ilmu
Pengetahuan Alam mempunyai ciri khas yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan
berlaku umum. Dengan sifat-sifat tersebut, maka orang yang berkecimpung atau
selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan akan terbimbing sedemikian rupa
hingga padanya terkembangkan suatu sikap ilmiah.
Yang dimaksud dengan sikap ilmiah tersebut adalah sikap:
a. Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap
adil.
b. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut.
c. Tidak percaya pada takhayul, astrologi, maupun
untung-untungan.
d. Ingin tahu lebih
banyak.
e. Tidak berpikir secara prasangka.
f. Tidak percaya begitu saja pada suatu
kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti
yang
nyata.
g. Optimis, teliti, dan berani menyatakan kesimpulan
yang menurut keyakinan
ilmiahnya
adalah benar.
Segala yang diketahui
manusia itu adalah pengetahuan. Pengetahuan itu dapat digolongkan menjadi dua
bagian, yaitu pengetahuan ilmiah dan pengetahuan non-ilmiah. Pembagian ini
sangat tergantung dari cara bagaimana pengetahuan itu diperoleh.
Pengetahuan non-ilmiah didapat antara lain dari
prasangka, coba-coba, intuisi, dan tidak sengaja. Pengetahuan ilmiah didapat
dari usaha yang dasar (sengaja) dengan syarat obyektif, metodik, sistematik,
dan berlaku umum.
Langkah metode ilmiah itu adalah:
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan hipotesis
3. Pengujian hipotesis
4. Penarikan kesimpulan
Kelemahan metode ilmiah termasuk Ilmu Pengetahuan Alam
adalah bahwa metode ini tidak dapat menjawab atau memperoleh kesimpulan dalam
hal-hal yang menyangkut keindahan, sistem penilaian baik dan buruk, serta agama
yang berasal dari wahyu ilahi.
Keunggulan metode ilmiah antara lain adalah dapat membuat
kita menjadi:
1. Obyektif dan universal
2. Menceritakan kebenaran
3. Tidak percaya kepada takhayul
4. Mempunyai pikiran yang terbuka
5. Tidak percaya begitu saja kepada pendapat sebelum
ada bukti yang nyata
Bersikap optimis, teliti, dan berani karena benar
Nilai dan norma
Nilai keberhargaan
atau kualitas yang melekat pada sesuatu nilai diartikan juga sebagai sesuatu
yang kita cari, sesuatu yang diinginkan, sesuatu yang baik. Nilai selalu
berkonotasi positif. Nilai fakta Nilai selalu berkaitan dengan penilaian.
Fakta menyangkut ciri-ciri objektif
saja.Nilai memiliki 3 ciri:
1. Nilai berkaitan dg subjek
2. Nilai tampil dalam konteks praktis
3. Nilai ditambahkan subjek kepada objek pada
dirinya.
Nilai Moral:
Nilai moral biasanya menumpang pada nilai
lain
(misalnya nilai ekonomis). • Ciri nilai
moral:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab manusia.
Manusia bertanggung jawab karena ia bebas
memilih.
2.
Berkaitan dengan hati nurani.
Nilai selalu mengandung himbauan untuk
diwujudkan. Mewujudkan nilai-nilai moral merupakan himbauan “suara” hati
nurani.
3. Mewajibkan secara absolut, tidak bisa
ditawar.Nilai moral hrs diakui dan
direalisasikan.
4. Bersifat formal
Nilai-nilai moral tidak terpisah dengan
nilai-nilai lain (membonceng pada nilainilai lain).Norma Moral Aturan atau
kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur menilai sesuatu.
Norma umum ada 3:
1. Norma kesopanan
2. Norma hukum
3. Norma moral•
Norma moral adalah norma tertinggi, tidak
bisa ditaklukkan norma lain, justru norma moral menilai norma-norma lain.
Contoh lain:
Seseorang kesulitan uang dan mencoba meminjam
pada temannya dengan janji akan mengembalikan sebulan kemudian, padahal ia tahu
bahwa ia tidak akan sanggup memenuhi janji tersebut. Maka, janjinya itu palsu
Hal tersebut ter masuk tidak bermoral
(memanipulasi teman).
Menghormati martabat manusia mencakup:
• Martabat orang lain
• Martabat diri sendiri
• Martabat alam
Objektivitas norma moral
Norma moral mengarahkan diri pada subjek,
maka unsur subjektif tetap ada. Norma itu bermakna karena ada subjek moral
(manusia). Tetapi bukan berarti subjek dapat sesuka hati memilih apa yang baik
atau buruk baginya. Bukan manusia sendiri yang menentukan norma moral baginya
(tidak tergantung selera kita). Norma moral yang objektif mengandaikan adanya
kebebasan manusia dalam perbuatannya.
• Norma moral itu universal harus berlaku
selalu dan di mana-mana.
• Misalnya norma kejujuran diterima di
manapun. Perkosaan tidak pernah dapat diterima di manapun
• Eksperimen kedokteran yang menggunakan
manusia (manusia coba) tanpa persetujuan ybs berarti melanggar norma moral
• Tindakan terorisme tidak pernah dapat
dibenarkan.Tidak ada etika kalau tidak ada norma moral universal.
• Pada umumnya orang tidak mempertanyakan
norma moral, tetapi terkadang timbul masalah ketika norma hendak diterapkan.
• Ada dilema moral untuk kasus tertentu
(konflik dua norma)
Misalnya: Seorang pemuda pergi berperang
membela negara atau menunggui ibunya yang sakit
Daftar pustaka